Rabu, 19 September 2007

14 PEMUDA "EMAS"

Proses panjang dan menantang menyeleksi pemuda Kalimantan Barat yangberprestasi mendekati akhir. Ditandai terpilihnya nama-nama pemuda yang rekam jejaknya akan dibukukan. Dengan tajuk "Jejak Emas Pemuda Kalimantan Barat", 14 pemuda akan diangkat kisah hidupnya dalam sebuah buku.
Semua berawal dari keinginan kuat LP2ES dan KNPI, menyebarkan seluas-luasnya dokumentasi positif tentang pemuda. Karena disadari cukup banyak anak bangsa yang menunjukkan prestasi membanggakan, namun nyaris tanpa liputan pers. Kondisi serupa juga terjadi di Kalimantan Barat, tidak sedikit figur pemuda yang menjadi inspirasi bagi pemuda lainnya namun tidak tersentuh pemberitaan.
Alih-alih berita yang membanggakan mengenai pemuda, liputan yang diangkat seringkali mengenai penyalahgunaan narkotika, seks bebas dan kriminalitas di kalangan pemuda. Melulu potret negatif. Kini saat yang tepat memberi apresiasi terhadap pemuda yangberprestasi mengharumkan nama Kalimantan Barat, baik pada skala nasional maupun internasional. Sebuah buku, menjadi media dokumentasiyang efektif sebagai bentuk penghargaan dan penghormatan terhadap pemuda yang telah berbuat bagi Kalimantan Barat.
Usaha menyaring nama-nama pemuda terbaik didukung dengan keterlibatan aktif seluruh elemen masyarakat—demi obyektifitas dan transparansi.Bekerjasama dengan Borneo Tribune, partisipasi masyarakat didulanguntuk merekomendasikan nama-nama yang layak. Selain itu, formulir disebar guna mengundang tokoh pemuda dan organisasi terkait untuk merekomendasikan nama-nama yang dianggap layak. Otomatis nama-namayang masuk terlebih dahulu telah diseleksi oleh masyarakat. Tak luput partisipasi masyarakat didapat melalui internet lewat blog. Proses ini dimulai dari tanggal 1 Juni dan berakhir 15 Agustus 2007.
Dari sejumlah nama yang masuk, binar harapan muncul menatap beragamnya unjuk prestasi pemuda Kalimantan Barat. Meski ada beberapa nama yang tidak bersedia melalui proses seleksi, tidak mengurangi rasa bangga kala melihat relatif banyak pemuda-pemuda yang ingin berbagi inspirasi dengan pemuda lainnya—melalui sebuah buku.
Selama kurang lebih tiga bulan, nama-nama yang masuk mulai diajukan pada panelis. Prof. Ir. H. Abdul Hamid, M.Eng., Ir. Surahman dan H.Nur Iskandar, SP., merupakan penyeleksi akhir nama-nama pemuda yang akan dibukukan. Integritas, prestasi, dampak positif terhadap lingkungan dan inovasi/kepeloporan menjadi poin utama penilaian.
Setelah melalui penggodokan dan verifikasi, akhirnya terpilihlah nama-nama pemuda yang layak dibukukan (berdasarkan abjad): Amudin, A. Md, Ari Widyantoro, S.Si, M.Si, Daud Jordan, Deman Huri Gustira, Dian Isdiani, Faqihuddin, ST., DR. Hermansyah, Hermia Fardin, Santo Fadjaray, MS., Wenny Tumirah, Yunsirno, SE, DR. Yusriadi, Yohanes RJ, Zulkifli, S.Sn.
Mereka mewakili "wajah" pemuda Kalbar dalam bidang: Akademisi, entrepreneur, aktifis, atlet, dan seni. Tentu masih banyak nama-nama pemuda yang layak dibukukan, namun karena keterbatasan waktu dan jarak mereka belum dapat kesempatan tampil.
Tanpa terasa proses penulisan memasuki tahap akhir (final), adapun nama-nama di balik penulisan buku ini antara lain: Nina Soraya, Aini Sulastri, Yaser, Endih Supandih dan Alex Mering (editor).
Semoga langkah-langkah "kecil" yang telah diayun mampu memberi sumbangsih positif buat Kalbar ke depannya. Maju terus pemuda Kalimantan Barat!

Selasa, 04 September 2007

MENULAR

Ketika menghadiri sebuah seminar, Anda begitu antusias menyimak paparan setiap pemateri. Satu-dua jam berlalu. Lima-enam jam terlewati. Anda mulai mengerling melihat sekeliling. Sudut mata Anda menangkap seseorang dengan mulut menganga. Menguap. Anda tak hirau. Sekali lagi Anda menolehkan kepala ke kiri. Anda menyaksikan muka kuyu dengan mata “jatuh”. Kantuk massal. Apa yang Anda rasakan? Seketika semangat menurun. Grafiknya perlahan namun pasti.
Ya, rasa kantuk itu menular. Pesimisme itu menular.
Bila Anda ke toko buku, sempatkan diri Anda mampir ke rak buku bagian tokoh atau biografi. Begitu banyak deretan nama-nama besar yang mengisi rak. Ketika melihat sebuah buku biografi tokoh inspiratif, Anda tertarik menenteng ke kasir. Mengeluarkan 100 ribuan. Menentengnya pulang, membaca isinya dan siap mengambil energi positif buku tersebut.
Tidak, mereka tidak sekedar jualan buku. Ada semangat berbagi di sana. Berbagi semangat. Optimisme yang menular.
Michael J. Losier menulis dalam Law of Attraction: segala sesuatu yang kita pikirkan dengan segenap energi, positif atau negatif, akan hadir dalam kehidupan kita. “Hati-hati dengan keinginan Anda, suatu saat akan menjadi nyata.” Dream comes true.
Setiap gerak, sikap dan laku seseorang, tidak hanya berdampak pada pribadi. Itu semua, cepat atau lambat, akan menular pada lingkungan. Bila kita dekat dengan penjual minyak wangi, niscaya ketularan wanginya. Bila kita dekat dengan penjual kambing, kita pun kecipratan baunya. Lebih jauh lagi, pilihannya adalah kita ingin menjadi penjual minyak wangi atau kambing?
Pernahkah Anda mendengar anak berusia 8 tahun yang menuliskan lebih dari 200 ratus keinginannya di sebuah kertas. Apa yang terjadi? Di penghujung usianya, dia berhasil meraih sebagian besar impiannya. Ya, hati-hati dengan keinginan Anda, suatu saat akan menjadi nyata. Dan kisah ini mengilhami trainer, motivator, public speaker, untuk mencoba berbagi dan menginspirasikan ke khalayak luas. Energi positif itu menular.
Ya, energi segenap elemen bangsa lebih baik terkuras menularkan hal-hal positif. Kita juga harus meyakinkan diri bahwa kita bukan bangsa inlander, babu atau indon. Yakinkan bahwa sumber daya alam yang melimpah bukanlah “kutukan” namun tantangan bagi kita untuk mengelolanya.
Mulai dari Indonesia. Mulai dari Kalimantan. Mulai dari Pontianak. Mulai dari diri sendiri. Mulai. Take action!